Kontrol Sistem Aquaponik pada Tanaman Seledri dan Ikan Lele
1. Tujuan [Kembali]
2. Komponen [Kembali]
Spesifikasi item:
o Tanpa kecepatan beban 12000 ± 15% rpm
o Tidak ada arus beban =280mA
o Tegangan operasi 1.5 - 9 VDC
o Mulai Torsi =250g.cm (menurut blade yang dikembangkan sendiri)
o mulai saat ini =5A
o Resistansi Isolasi di atas 10O antara casing dan terminal DV 100V
o Arah Rotasi CW: Terminal [+] terhubung ke catu daya positif, terminal [-] terhubung ke nagative
o daya, searah jarum jam dianggap oleh arah poros keluaran
o celah poros 0,05-0,35mm
Spesifikasi Transistor:
1. DC Current gain(hfe) maksimal 800
2. Arus Collector kontinu(Ic) 100mA
3. Tegangan Base-Emitter(Vbe) 6V
4. Arus Base(Ib) maksimal 5mA
data sheet Transistor:
Grafik Respon:
SPESIFIKASI :
- Tegangan kerja: 3-5 VDC nArus kerja: < 20mA
- Tipe sensor: analog
- Max output: 2.5v (saat sensor terendam semua)
- Luas area deteksi: 16x40mm nSuhu kerja: 10-30 C
- Ukuran: 20x62x8 mm
- Pin 1: This is the Clock input pin, where an external clock signal should be applied.
- Pin 2: This is the Clock inhibit pin. Connecting this pin to +Vcc, causes the IC to reject the clock input. When connected to GND, this causes the IC to accepts input clock pulses.
- Pin 3: This is the Display enable / disable pin. When connected to +Vcc, it enables the 7 segment pins (A to G) so that they become active. When connected to GND it disables all the display pins.
- Pin 5: This pin works in the divide by 10 mode or carry-out. This pin is turned high for every 10th input pulse. This pinout becomes useful when number of IC 4026 are cascaded to operate so that 2 or more digits can be used at the output.
- Pins 6, 7, 9, 10, 11, 12,13: All these pinouts are the output pins for common cathode 7 segment display (A to G).
- Pins 16 and 8 are +Vcc and GND respectively.
- Pin 15: This pinout is the Reset pin. When this pin is connected to the supply positive the counting process is reset to zero. To enable normal counting operation of the IC this pin must be grounded.
A. Spesifikasi
- Available in two modes Common Cathode (CC) and Common Anode (CA)
- Available in many different sizes like 9.14mm,14.20mm,20.40mm,38.10mm,57.0mm and 100mm (Commonly used/available size is 14.20mm)
- Available colours: White, Blue, Red, Yellow and Green (Res is commonly used)
- Low current operation
- Better, brighter and larger display than conventional LCD displays.
- Current consumption : 30mA / segment
- Peak current : 70mA
B. Konfigurasi pin
Pin Number | Pin Name | Description |
1 | e | Controls the left bottom LED of the 7-segment display |
2 | d | Controls the bottom most LED of the 7-segment display |
3 | Com | Connected to Ground/Vcc based on type of display |
4 | c | Controls the right bottom LED of the 7-segment display |
5 | DP | Controls the decimal point LED of the 7-segment display |
6 | b | Controls the top right LED of the 7-segment display |
7 | a | Controls the top most LED of the 7-segment display |
8 | Com | Connected to Ground/Vcc based on type of display |
9 | f | Controls the top left LED of the 7-segment display |
10 | g | Controls the middle LED of the 7-segment display |
Spesifikasi
- Tegangan Inpur Modul : 5.0V
- Ukuran Modul : 43mm×32mm
- Pengukuran : 0 – 14PH
- Akurasi : ± 0.1pH (25 ℃
- Response Time : ≤ 1min
- Konektor PH Sensor (pH Electrode) : BNC konektor
- Output konektor modul: PH2.0 3 Pin
- Gain Adjustment Potentiometer
- Led untuk Indikator Tegangan Input
- Panjang Kabel Sensor ke konektor BNC : 660mm
Spesifikasi Sensor Suhu LM35
- Kalibrasi dalam satuan derajat Celsius.
- Linearitas +10 mV/ º C.
- Akurasi 0,5 º C pada suhu ruang.
- Range +2 º C – 150 º C.
- Dioperasikan pada catu daya 4 V – 30 V.
- Arus yang mengalir kurang dari 60 μ A.
Spesifikasi sensor hujan :
- Sensor ini bermaterial dari FR-04 dengan dimensi 5cm x 4cm berlapis nikel dan dengan kualitas tinggi pada kedua sisinya
- Pada lapisan module mempunyai sifat anti oksidasi sehingga tahan terhadap korosi
- Tegangan kerja masukan sensor 3.3V – 5V
- Menggunakan IC comparator LM393 yang stabil
- Output dari modul comparator dengan kualitas sinyal bagus lebih dari 15mA
- Dilengkapi lubang baut untuk instalasi dengan modul lainnya
- Terdapat potensiometer yang berfungsi untuk mengatur sensitifitas sensor
- Terdapat 2 Output yaitu digital (0 dan 1) dan analog (tegangan)
- Dimensi PCB yaitu 3.2 cm x 1.4 cm
Spesifikasi sensor DHT11
- Tegangan suplai:+5v
- Kisaran suhu:0 hingga 50 ° C kesalahan ± 2 ° C
- Kelembaban:20-90% RH ± 5% RH kesalahan
- Antarmuka:Digital
- Kabel koneksi 3-pin
3. Dasar Teori [Kembali]
a. ) Motor DC
Mekanisme Kerja Motor DC
Beberapa kerugian penggunaan motor DC:
Perhitungan pada motor DC :
Gambar Bentuk dan Simbol Relay
Fungsi-fungsi dan Aplikasi Relay
Beberapa fungsi Relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan Elektronika diantaranya adalah :
- Relay digunakan untuk menjalankan Fungsi Logika (Logic Function)
- Relay digunakan untuk memberikan Fungsi penundaan waktu (Time Delay Function)
- Relay digunakan untuk mengendalikan Sirkuit Tegangan tinggi dengan bantuan dari Signal Tegangan rendah.
- Ada juga Relay yang berfungsi untuk melindungi Motor ataupun komponen lainnya dari kelebihan Tegangan ataupun hubung singkat (Short).
Resistor adalah komponen elektronika yang bersifat menghambat arus listrik. Resistor termasuk dalam komponen pasif karena komponen ini tidak membutuhkan arus listrik untuk bekerja. Resistor terbuat dari material atau bahan karbon dan keramik yang berbentuk tabung. Semakin besar kapasitas resistor, semakin besar pula diameter tabung yang dipergunakan.
Karakteristik Op-Amp (Operational Amplifier)
Karakteristik Faktor Penguat atau Gain pada Op-Amp pada umumnya ditentukan oleh Resistor Eksternal yang terhubung diantara Output dan Input pembalik (Inverting Input). Konfigurasi dengan umpan balik negatif (Negative Feedback) ini biasanya disebut dengan Closed-Loop configuration atau Konfigurasi Lingkar Tertutup. Umpan balik negatif ini akan menyebabkan penguatan atau gain menjadi berkurang dan menghasilkan penguatan yang dapat diukur serta dapat dikendalikan. Tujuan pengurangan Gain dari Op-Amp ini adalah untuk menghindari terjadinya Noise yang berlebihan dan juga untuk menghindari respon yang tidak diinginkan. Sedangkan pada Konfigurasi Lingkar Terbuka atau Open-Loop Configuration, besar penguatannya adalah tak terhingga (∞) sehingga besarnya tegangan output hampir atau mendekati tegangan Vcc.
Secara umum, Operational Amplifier (Op-Amp) yang ideal memiliki karakteristik sebagai berikut :
- Penguatan Tegangan Open-loop atau Av = ∞ (tak terhingga)
- Tegangan Offset Keluaran (Output Offset Voltage) atau Voo = 0 (nol)
- Impedansi Masukan (Input Impedance) atau Zin= ∞ (tak terhingga)
- Impedansi Output (Output Impedance ) atau Zout = 0 (nol)
- Lebar Pita (Bandwidth) atau BW = ∞ (tak terhingga)
- Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Pada dasarnya, kondisi Op-Amp ideal hanya merupakan teoritis dan hampir tidak mungkin dicapai dalam kondisi praktis. Namun produsen perangkat Op-Amp selalu berusaha untuk memproduksi Op-Amp yang mendekati kondisi idealnya ini. Oleh karena itu, sebuah Op-Amp yang baik adalah Op-Amp yang memiliki karakteristik yang hampir mendekati kondisi Op-Amp Ideal.
Bentuk dan Simbol IC Op-Amp
Berikut dibawah ini adalah Simbol dan bentuk IC Op-Amp pada umumnya.Gerbang NOT atau disebut juga "NOT GATE" atau Inverter (Gerbang Pembalik) adalah jenis gerbang logika yang hanya memiliki satu input (Masukan) dan satu output (keluaran). Dikatakan Inverter (gerbang pembalik) karena gerbang ini akan menghasilkan nilai ouput yang berlawanan dengan nilai inputnya . Untuk lebih jelasnya perhatikan simbol dan tabel kebenaran gerbang NOT berikut.
Pada gerbang logika NOT, simbol yang menandakan operasi gerbang logika NOT adalah tanda minus (-) diatas variabel, perhatikan gambar diatas.
Perhatikan tabel kebenaran gerbang NOT. Cara cepat untuk mengingat tabelnya adalah dengan mengingat pernyataan berikut. "Gerbang NOT akan menghasilkan output (keluaran) logika 1 bila variabel input (masukan) bernilai logika 0" sebalikanya "Gerbang NOT akan menghasilkan keluaran logika 0 bila input (masukan) bernilai logika 1g) Dioda
Cara Kerja Dioda:
Secara sederhana, cara kerja dioda dapat dijelaskan dalam tiga kondisi, yaitu kondisi tanpa tegangan (unbiased), diberikan tegangan positif (forward biased), dan tegangan negatif (reverse biased).
a. tanpa tegangan
Pada kondisi tidak diberikan tegangan akan terbentuk suatu perbatasan medan listrik pada daerah P-N junction. Hal ini terjadi diawali dengan proses difusi, yaitu bergeraknya muatan elektro dari sisi n ke sisi p.
b. kondisi forward bias
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal positif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal negatif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub. Ion-ion negatif akan tertarik ke sisi anoda yang positif, dan ion-ion positif akan tertarik ke sisi katoda yang negatif.
c. kondisi reverse bias
Pada kondisi ini, bagian anoda disambungkan dengan terminal negatif sumber listrik dan bagian katoda disambungkan dengan terminal positif. Adanya tegangan eksternal akan mengakibatkan ion-ion yang menjadi penghalang aliran listrik menjadi tertarik ke masing-masing kutub.
h). Potensiometer
Potensiometer (POT) adalah salah satu jenis Resistor yang Nilai Resistansinya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan Rangkaian Elektronika ataupun kebutuhan pemakainya. Potensiometer merupakan Keluarga Resistor yang tergolong dalam Kategori Variable Resistor. Secara struktur, Potensiometer terdiri dari 3 kaki Terminal dengan sebuah shaft atau tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar dibawah ini menunjukan Struktur Internal Potensiometer beserta bentuk dan Simbolnya.
Struktur Potensiometer beserta Bentuk dan Simbolnya
Pada dasarnya bagian-bagian penting dalam Komponen Potensiometer adalah :
- Penyapu atau disebut juga dengan Wiper
- Element Resistif
- Terminal
Jenis-jenis Potensiometer
Berdasarkan bentuknya, Potensiometer dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
- Potensiometer Slider, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara menggeserkan Wiper-nya dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas sesuai dengan pemasangannya. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk menggeser wiper-nya.
- Potensiometer Rotary, yaitu Potensiometer yang nilai resistansinya dapat diatur dengan cara memutarkan Wiper-nya sepanjang lintasan yang melingkar. Biasanya menggunakan Ibu Jari untuk memutar wiper tersebut. Oleh karena itu, Potensiometer Rotary sering disebut juga dengan Thumbwheel Potentiometer.
- Potensiometer Trimmer, yaitu Potensiometer yang bentuknya kecil dan harus menggunakan alat khusus seperti Obeng (screwdriver) untuk memutarnya. Potensiometer Trimmer ini biasanya dipasangkan di PCB dan jarang dilakukan pengaturannya.
Prinsip Kerja (Cara Kerja) Potensiometer
Sebuah Potensiometer (POT) terdiri dari sebuah elemen resistif yang membentuk jalur (track) dengan terminal di kedua ujungnya. Sedangkan terminal lainnya (biasanya berada di tengah) adalah Penyapu (Wiper) yang dipergunakan untuk menentukan pergerakan pada jalur elemen resistif (Resistive). Pergerakan Penyapu (Wiper) pada Jalur Elemen Resistif inilah yang mengatur naik-turunnya Nilai Resistansi sebuah Potensiometer.
Elemen Resistif pada Potensiometer umumnya terbuat dari bahan campuran Metal (logam) dan Keramik ataupun Bahan Karbon (Carbon).
Berdasarkan Track (jalur) elemen resistif-nya, Potensiometer dapat digolongkan menjadi 2 jenis yaitu Potensiometer Linear (Linear Potentiometer) dan Potensiometer Logaritmik (Logarithmic Potentiometer).
Fungsi-fungsi Potensiometer
Dengan kemampuan yang dapat mengubah resistansi atau hambatan, Potensiometer sering digunakan dalam rangkaian atau peralatan Elektronika dengan fungsi-fungsi sebagai berikut :
- Sebagai pengatur Volume pada berbagai peralatan Audio/Video seperti Amplifier, Tape Mobil, DVD Player.
- Sebagai Pengatur Tegangan pada Rangkaian Power Supply
- Sebagai Pembagi Tegangan
- Aplikasi Switch TRIAC
- Digunakan sebagai Joystick pada Tranduser
- Sebagai Pengendali Level Sinyal
Sensor level air atau water level sensor adalah perangkat yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur tingkat air dalam suatu tangki, sumur, sungai, atau sistem lain yang berhubungan dengan air. Sensor ini penting dalam berbagai aplikasi, seperti pengendalian pompa air, monitoring ketinggian air, pengaturan irigasi, sistem drainase, sistem pengolahan air, dan banyak lagi.
Pada saat ketinggian ataupun volume air naik, maka secara otomatis bandul yang terbuat dari magnet pada alat water level akan ikut terangkat juga, dan saat magnet berada pada level sensor berikutnya maka sensor akan aktif
Seven segment merupakan bagian-bagian yang digunakan untuk
menampilkan angka atau bilangan decimal. Seven segment tersebut terbagi menjadi
7 batang LED yang disusun membentuk angka 8 dengan menggunakan huruf a-f yang
disebut DOT MATRIKS. Setiap segment ini terdiri dari 1 atau 2 LED (Light
Emitting Dioda). Seven segment bisa menunjukan angka-angka desimal serta
beberapa bentuk tertentu melalui gabungan aktif atau tidaknya LED penyususnan
dalam seven segment.
Supaya memudahkan penggunaannnya biasanya memakai sebuah
sebuah seven segment driver yang akan mengatur aktif atau tidaknya led-led
dalam seven segment sesuai dengan inputan biner yang diberikan. Bentuk tampilan
modern disusun sebagai metode 7 bagian atau dot matriks. Jenis tersebut sama
dengan namanya, menggunakan sistem tujuh batang led yang dilapis membentuk
angka 8 seperti yang ditunjukkan pada gambar di atas. Huruf yang dilihatkan
dalam gambar itu ditetapkan untuk menandai bagian-bagian tersebut.
Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai, akan dapat
diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, dan juga bentuk huruf A sampai F
(dimodifikasi). Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke
peraga 7 bagian, sehingga harus menggunakan decoder BCD (Binary Code Decimal)
ke 7 segmen sebagai antar muka. Decoder tersebut terbentuk dari
pintu-pintu akal yang masukannya berbetuk digit BCD dan keluarannya berupa
saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7 segmen.
Seven Segment Display sering dipakai oleh para peminat
Elektronika adalah 7 bagian yang memakai LED (Light Emitting Diode) sebagai
penerangnya. LED 7 Segmen tersebut biasanya mempunyai 7 Segmen atau
elemen garis dan 1 segmen titik yang menandakan “koma” Desimal. Jumlah semua
segmen atau elemen LED sebenarnya adalah 8.
Cara kerjanya juga sangat gampang, ketika elemen
tersebut diberikan gelombang listrik, maka Display akan menampilkan angka atau
digit yang diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan. LED 7 Segmen
terbagi menjado dua jenis yaitu “LED 7 Segmen common Cathode” dan “LED 7 Segmen
common Anode”
7 segmen common katode
IC LM 35 ini tidak memerlukan pengkalibrasian atau
penyetelan dari luar karena ketelitiannya sampai lebih kurang seperempat
derajat celcius pada temperature ruang. Jangka sensor mulai dari – 55°C sampai
dengan 150°C, IC LM35 penggunaannya sangat mudah, difungsikan sebagai kontrol
dari indicator tampilan catu daya terbelah. IC LM 35 dapat dialiri arus 60 μ A
dari supplay sehingga panas yang ditimbulkan sendiri sangat rendah kurang dari
0 ° C di dalam suhu ruangan.
Untuk mendeteksi suhu digunakan sebuah sensor suhu LM35 yang
dapat dikalibrasikan langsung dalam C (celcius), LM35 ini difungsikan sebagai
basic temperature sensor.
Rumus :
4. Potensiometer menyesuaikan sensitivitas
5. Tegangan bekerja 5V
7. Ukuran PCB papan kecil: 3,2 cm x 1,4 cm
8. Menggunakan komparator LM393 tegangan lebar
Ketika Rain Sensor Aktif : Ketika terdapat kebocoran pipa, maka rain sensor akan aktif dan mengeluarkan tergangan sebesar 5V lalu diumpankan ke resistor untuk memperkecil tegangannya. Setelah ini akan diumpankan menuju input A pada Demux 1 to 4 line 74LS139, dimana sesuai dengan prinsip demux yang inputannya satu sinyal akan dipecah jadi beberapa sinyal, berdasarkan tabel kebenaran saat input A bernilai 1 dan B don’t care, maka output yang aktif adalah Y0 dan Y2, maka kedua output tersebut dengan half adder akan dihubungkan ke IC gerbang AND menjadi satu output, lalu diumpankan menuju R21 lalu masuk ke kaki base transistor, transistor bekerja dengan fixed bias, terlihat pada rangkaian nilai VBE nya adalah 0.8V maka power dapat mengalirkan arus ke relay karena syarat nilai VBE adalah besar dari 0.7V. karena arus mengalir pada relay, maka relay akan berpindah posisi dan arus mengalir pada baterai dan buzzer sebagai alarm.
Ketika Sensor HIH memiliki nilai >70 : Saat kelembaban udara yang terbaca oleh sensor adalah diatas 70 (pada percobaan diambil 76), maka akan dihasilkan tegangan oleh Vout sensor sebesar 3.16V lalu akan diumpankan menuju kaki Non Inverting dari Amplifier U10 dan kaki Inverting dari Amplifier U21, pada Amplifier U10 OPAMP bekerja dengan prinsip detector non inverting dengan input 1.1V dan Vref nya adalah 0.22V, dihasilkan output sebesar 4.03V, namun pada Amplifier U21 tidak dihasilkan output. Pada output OPAMP U10, tegangan lalu diumpankan menuju input B pada Demux 1 to 4 line 74LS139, dimana sesuai dengan prinsip demux yang inputannya satu sinyal akan dipecah jadi beberapa sinyal, berdasarkan tabel kebenaran saat input B bernilai 1 dan A don’t care, maka output yang aktif adalah Y0 dan Y1, maka kedua output tersebut dengan half adder akan dihubungkan ke IC gerbang AND menjadi satu output, lalu diumpankan menuju R15 lalu masuk ke kaki base transistor, transistor bekerja dengan fixed bias, terlihat pada rangkaian nilai VBE nya adalah 0.8V maka power dapat mengalirkan arus ke relay karena syarat nilai VBE adalah besar dari 0.7V. karena arus mengalir pada relay, maka relay akan berpindah posisi dan arus mengalir pada baterai dan motor bergerak. Pada rangkaian ini motor berperan sebagai dehumidifier yang berfungsi untuk menurunkan kelembaban udara dikarenakan terlalu tingginya kelembaban udara pada ruangan.
Ketika Sensor HIH memiliki nilai <50 : Saat kelembaban udara yang terbaca oleh sensor adalah dibawah 50 (pada percobaan diambil 40), maka akan dihasilkan tegangan oleh Vout sensor sebesar 1.94V lalu akan diumpankan menuju kaki Non Inverting dari Amplifier U10 dan kaki Inverting dari Amplifier U21, pada Amplifier U21 OPAMP bekerja dengan prinsip detector inverting dengan input 2.3V dan Vref nya adalah 0.18V, dihasilkan output sebesar 3.98V, namun pada Amplifier U10 tidak dihasilkan output. Pada output OPAMP U21 tegangan diumpankan menuju R4 lalu masuk ke kaki base transistor, transistor bekerja dengan fixed bias, terlihat pada rangkaian nilai VBE nya adalah 0.78V maka power dapat mengalirkan arus ke relay karena syarat nilai VBE adalah besar dari 0.7V. karena arus mengalir pada relay, maka relay akan berpindah posisi dan arus mengalir pada baterai dan motor bergerak. Pada rangkaian ini motor berperan sebagai humidifier yang berfungsi untuk meningkatkan kelembaban udara dikarenakan rendahnya kelembaban udara pada ruangan
Pada bagian atas tangki dipasang infrared dimana infrared berfungsi mendeteksi jumlah ikan pada setiap tangki, ketika ikan dimasukkan ke dalam tangki maka infrared sensor akan mendeteksi adanya ikan sehingga ada terjadi tegangan pada sumber mengalir menuju sensor dan sensor aktiv mengeluarkan output sebesar 5 volt dan menuju resistor dimana tegangan menuju kaki A sebesar 5 volt lalu pada kaki q1 dan q2 akan mengeluarkan output 0 dan 1 lau dihubungkan ke demultiplexer dimana dihubungkan ke kaki 1 clock dimana sebelum dihubungkan ke clock inputnya Haris di notkan dulu lalu untuk prinsip kerja demultilexer digit counter dapat dilihat pada tabel kebenaran dimana ketika tegas han pada clock terjadi 1tegangan maka akan terjadi perubahan tiap angka untuk perubahan tegangan pertama clock akan berlogika 1 dari sensor sehingga terjadi perubahan pada digit counter dimana akan membuat angka 1 dan sesuai tabel kebenaran,dan ketika diberi tegangan sesaat akan terjadi counter up dari digit counter, digit counter akan aktiv setiap tegangan berlogika 1 dan seterusnya sampai angka 9 karena digunakan 2 segmen maka dapat mendeteksi jumlah pengunjung maksimal 99 orang, u6 dan u7 dihubungkan dari kaki c0 , kaki 5 ke clock sehingga Seven segmen akan terhubung dalam menampilkan angkanya.
ketika water level sensor aktif (ketika air rendah ) maka sensor akan mengeluarkan tegangan sebesar 4,22 lalu di umpankan ke kaki non inverting OPAMP dan dibandingkan dengan kaki inverting karena tegangan pada kaki non inverting lebih besar maka output OPAMP plus saturasi(+) ,lalu arus mengalir ke resistor lalu ke kaki base trasintor sehingga tegangan pada kaki base transistor sebesar 0,87 V dengan begitu maka transistor jadi ON ,dengan ON nya transistor maka ada nya arus yang mengalir dari supply menuju relay lalu ke kaki kolektor lalu ke emitor lalu ke ground ,dengan adanya arus yang mengaliri relay sehingga relay menjadi ON ,sehingga switch relay bergeser dari kanan ke kiri ,sehingga memberikan input logika 0 pada pin C0,A2,B1,B2 dan pin A yang dihubungkan ke supply berlogika 1 sehingga inputan pada IC 7482 yaitu 01000 sehingga berdasarkan tabel kebenaran dari IC 7482 maka output S1 berlogika 1 dihubungkan ke kaki input pertama gerbang XOR dan S2 berlogika 0 dihubungkan ke kaki input kedua gerbang logika XOR sehingga inputan pada gerbang XOR yaitu 10 sehingga berdasarkan tabel kebenaran gerbang XOR maka output berlogika 1 sehingga ada nya lalu alu arus mengalir ke resistor lalu di umpankan ke kaki gate transistor sebesar 5V dengan tegangan segitu maka transistor aktif dengan aktifnya transistor maka adanya arus yang mengalir dari supply menuju relay lalu ke kaki drain lalu ke source lalu ke ground ,dengan adanya arus yang mengalir relay maka relay jadi ON dan switch relay bergeser dari kanan ke kiri sehingga loop menjadi tertutup dan pompa air aktif.
Saat sensor PH memiliki asam yang tinggi (<46%) maka aka nada tegangan yang dihasilkan oleh sensor yang diumpankan ke kaki non inverting detector, karena vin>vref maka noninverting opamp mengeluarkan tegangan sebesar +vsat. Tegangan ini diumpankan ke resistor dan masuk ke kaki multiplexer ic 4052 lalu output kaki X dihubungkan ke base transistor. Transistor aktif dan mengaktifkan relay, sehingga pompa basa aktif.
Saat suhu ruangan >25, maka tegangan yang dihasilkan diinputkan ke non inverting detector. Karena vin>vref maka detector non inverting menghasilkan tegangan +vsat. Tegangan ini masuk ke kaki multiplexer dan outputnya sebagai Y dihubungkan ke base transistor. Transistor aktif dan mengaktifkan relay, sehingga motor pendingin aktif
Saat suhu ruangan <15, maka tegangan yang dihasilkan diinputkan ke detector inverting. Karena vin<vref, maka detector inverting mengeluarkan output +vsat. Tegagan ini diumpankan ke resistor dan dihubungkan ke base transistor. Transistor aktif dan mengaktifkan relay, sehingga motor pemanas aktif.
6. Video [Kembali]
1. Download HTML [disini]
2. Download Rangkaian [disini]
3. Download Video Rangkaian [disini]
4. Download Datasheet Sensor:
- datasheet Sensor Water Level [disini]
- datasheet Sensor LM35 [disini]
- datasheet Sensor pH [disini]
- datasheet Sensor Infrared [disini]
- datasheet Sensor HIH 5030 [disini]
- datasheet Sensor Rain [disini]
5. Download library Komponen:
- library Sensor Water Level [disini]
- library Sensor LM35 [disini]
- library Sensor pH [disini]
- library Sensor Infrared [disini]
- library Sensor HIH 5030 [disini]
- library Sensor Rain [disini]
6. Download datasheet Relay[disini]
7. Download datasheet Motor [disini]
8. Download datasheet Op Amp [disini]
9. Download datasheet IC 7482 [disini]
10. Download datasheet IC 74LS139 [disini]
11. Download datasheet Potensiometer [disini]
12. Download datasheet Resistor [disini]
No comments:
Post a Comment